Ada yang punya pengalaman ndaki gunung ? terutama bagi ladies nih yang hobinya keluyuran (kayak penulis, hehehe). kali ini keluyuranya bermanfaat kok. Ndaki gunung siapa sih yang gak pengen. pendakian sebagian besar memang banyak digemari oleh lelaki tapi kalo ladies pengen ndaki gak ada salahnya kan ?
Nah, sedikit cerita nih buat kalian para pemula kayak aku. ini pengalaman ndaki pertamaku. yaa bisa dibilang ini perjalanan jelajah alam sih. kami berangkat dengan jumlah 15 personil, 10 personil cowok dan 5 lainya cewek. kami berangkat dengan mengendarai roda dua. rencana awal kami pengen ke gunung penanggungan yang terletak di daerah mojokerto. Oke, sudah waktunya berangkat. nah loh sesampainya disana ternyata kami belum beruntung karena banyak terjadi kebakaran lahan yang disebabkan oleh tingginya suhu panas yang dibawa oleh angin akibat musim kemarau. jadi terlalu berbahaya jika kita memutuskan untuk melanjutkan pendakian di gunung penanggungan.
Kecewa kan ? pasti lah. sudah dandan cantik-cantik, peralatan sudah ready, sudah nyampek pos pendakian, eh ternyata pas nyampek ada tulisan "Maaf sementara pendakian ditutup". tapi kita gak kurang akal loh. setelah diskusi panjang cari info pendakian kesana-kemari dan hasilnya zonk. musim kemarau benar-benar membuat para pendaki gulung tenda, hehe. apakah kita kembali pulang ? tidak. kami melanjutkan perjalanan menuju kota malang, berhubung hari sudah mulai gelap maka kami memutuskan untuk singgah di cuban rondo dan mendirikan tenda untuk istirahat malam itu. bisa dibilang gagal ndaki camping pun jadi.
Tepat waktu sholat maghrib kami sampai di cuban rondo malang setelah melewati jalanan cangar, mojokerto yang cukup membuat lelah karena mesin motor tidak mampu menyokong beban berat penumpangnya (yang gendut2 jangan merasa ya). kami harus naik turun setiap ada tanjakan. kalau diibaratkan jalananya mirip sirkuit tamiya, berkelok-kelok, naik turun, curam.
Tenda siap, kami mulai mengumpulkan kayu bakar karena suhu disana cukup dingin. setelah kayu bakar sudah terkumpul kami membuat api unggun. eits ini bukan api unggun sembarangan loh ladies. jadi dimalam itu kekeluargaan kita benar-benar terasa satu sama lain. dengan menyanyikan "polisi polisi numpang tanya." satu persatu cerita mulai terungkap, satu persatu perasaan mulai terbuka, tidak ada privasi apapun karena malam itu adalah malam dimana kita harus jujur, iya 100% jujur tentang apapun pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-teman. seru kan ?.
Depan : Deni, Bagus, Rita, Elisa, Astu, Radivan, Iskandar, Roro, Azza, Tutik, Rosyid.
Selamat pagi, pagi-pagi udah laper, tiba saatnya sarapan. ini
Selesai makan saatnya jalan-jalan. kami memutuskan untuk menuju ke coban manten. jadi di satu lokasi ada tiga coban (air terjun) yang pertama coban rondo, coban tengah dan coban manten. cobam rondo ada di lokasi paling bawah yang sering dikunjungi pengunjung, di tengah-tengah coban rondo dan coban manten ada coban tengah, jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari coban rondo kemudian coban manten adalah air terjun yang letaknya paling atas sekitar 2 kilometer dari coban rondo. karena letaknya yang berada dibelakang bukit maka butuh perjuangan ekstra untuk sampai ke coban. kami harus melewati bukit selama kurang lebih 2 jam perjalanan. tapi inilah yang spesial dari perjalanan kami. hamparan hijau sepanjang mata memandang benar-benar membuat kami tak henti mengucapkan tasbih "Subhanallah" betapa besarnya kuasa Tuhan yang maha Esa. inilah perjalanan spiritual yang sangat mengagumkan, bau tanah, bau keringat, kotor, lelah, haus, semua terbayar puas dengan pemandangan yang disuguhkan dan akan benar-benar merdeka jika kita menemukan coban yang menjadi tujuan perjalanan ini.
Jalanan berbatu, jalanan berdebu menemani langkah kami. dengan modal nekat karena tidak ada satupun dari kami yang pernah kesini maka perjalanan ini begitu terasa mengesankan.
ini rute yang kami lewati.
Kaki-kaki petualang, berdebu dan kotor.
Separuh perjalanan, antara melanjutkan dan kembali ke bumi perkemahan. capek, persediaan air menipis, kram, gak kuat dan nyasar. ditengah perjalanan kami benar-benar dilema karena belum juga terdengar teriakan air terjun. kami pesimis bakalan nyampek di coban manten karena sudah hampir 2 jam berjalan belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan coban manten.
"Aiiiiirrrr".. suara air, kami menddengar suara air, seketika itu pula kami bergegas melanjutkan perjalanan, semenjak kami mendengar suara percikan air yang mengalir dari atas seketika itu pula semangat kami memuncak, sangat optimis yes !. kami tidak pernah berhenti lagi semenjak ada suara air. dan diluar dugaan kami benar-benar menemukan aliran air. rute yang kami lewati juga tak kalah ekstrem loh. kami harus melewati 3 sungai, kami harus naik batu bertangga, kami harus mendaki akar pohon dengan kemiringan 45 derajat, wow.
Oke, setelah banyak halangan dan rintangan yang kami hadapi akhirnya... eng ing enggg ini dia tujuan kami :)
Dan ini dia personil kami. kami ber15 dari angkatan 2012 teknik informatika universitas trunojoyo madura (Defender's 12).. next time kami akan ndaki dan benar-enar ndaki loh bukan jelajah alam lagi. see you next time ladies dengan cerita-cerita saya selanjutnya :)